Rabu, 20 April 2011

Keajaiban pasir jika di perbesar

Pasir adalah benda yang diremehkan karena bentuknya padahal Pasir adalah sebuah bentuk seni itu sendiri. Pasir tampaknya seperti segerombolan batu kecil berwarna coklat, mungkin dibumbui dengan hancuran kulit kerang. Tapi pasir memiliki cerita jauh lebih menarik untuk diceritakan.
Terdiri dari sisa-sisa ledakan gunung berapi, mengikis pegunungan, organisme mati, dan bahkan struktur buatan, pasir dapat mengungkap sejarah, baik biologi dan geologi lingkungan lokal.

Seorang ilmuwan Gary Greenberg meneliti pasir lebih dalam, ternyata pasir dapat mengungkapkan warna yg spektakuler dari segi bentuk maupun teksturnya.
Berikut ini foto-foto pasir dalam bentuk 3D oleh Greenberg dgn menggunakan Mikroskop Edge 3D (pembesaran 110x), kumpulan butiran pasir dari belahan dunia

Senin, 18 April 2011

Aliran sesat di indonesia

Pengertian sesat
Sesat atau kesesatan itu bahasa Arabnya dhalal. Yaitu setiap yang menyimpang dari jalan yang dituju (yang benar) dan setiap yang berjalan bukan pada jalan yang benar, itulah kesesatan. Dalam al-Qur’an disebutkan, setiap yang di luar kebenaran itu adalah sesat (lihat QS Yunus: 32). Kebenaran hanya datang dari Allah.
Pertanyaannya kini, kebenaran dari Allah itu adanya di al-Qur’an dan as-Sunnah, namun cara pemahamannya/penafsirannya model apa? Pertanyaan itu sudah ada jawabannya, dalam hadits tentang 73 golongan, riwayat At-Tirmidzi.
“Siapakah dia (golongan yang satu—yang selamat dari neraka—itu) wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “(Mereka yang mengikuti apa) yang aku dan sahabatku berada di atasnya.”
Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan, penulis Lamhah ‘anil firaq adh-dhaallah, Membongkar Firqah-Firqah Sesat, berkomentar. Ketika Rasulullah ditanya tentang siapakah satu yang selamat itu, beliau menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang menempuh jalan seperti yang aku dan sahabatku tempuh.” Maka barangsiapa yang tetap di atas jalan yang ditempuh Rasul saw dan para sahabatnya, maka dia termasuk yang selamat dari neraka. Dan barangsiapa yang menyelisihi dari hal tersebut sesungguhnya dia diancam dengan neraka sesuai dengan kadar jauhnya.
Dalam praktik, kesesatan itu tidak dianggap sesat walaupun dilaksanakan ramai-ramai. Di antara contohnya adalah kelompok yang tidak langsung dikenali sebagai kelompok sesat, misalnya:
Komunitas Penimbrung Qur’an Sunnah
Golongan yang satu ini tidak mau disebut kelompok agama, tak mau pula disebut sekuler. Tapi mereka menolak semua yang datang dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Kelompok ini muncul menjelang pertengahan abad 20 dengan membatasi bahwa al-Qur’an dan as-Sunnah tidak bisa diberlakukan di wilayah mereka, karena beralasan bahwa di tempat mereka bukanlah wilayah al-Qur’an dan as-Sunnah. Mereka punya aturan-aturan tertentu yang kadang masuk ke wilayah yang diatur al-Qur’an dan as-Sunnah dengan “membantu” pelaksanaan praktisnya, dalam hal yang menguntungkan mereka. Misalnya tentang pelaksanaan ibadah haji. Di sisi itulah al-Qur’an dan as-Sunnah mereka terima, bahkan hampir mereka monopoli.
Lain lagi dengan kelompok yang secara nama adalah Islamis, namun justru sesat menyesatkan. Misalnya:
NII KW IX
NII (Negara Islam Indonesia) asalnya DI (Darul Islam, diproklamasikan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, 7 Agustus 1949 di Cisayong Tasikmalaya Jawa Barat). Kemudian nama NII itu berupa penjelasan singkat tentang proklamasi. Pada tahun 1980-an ketika diadakan musyawarah tiga wilayah besar (Jawa Barat, Sulawesi, dan Aceh) di Tangerang Jawa Barat, diputuskan bahwa Adah Djaelani Tirtapradja diangkat menjadi Imam NII. Lalu ada pemekaran wilayah NII yang tadinya 7 menjadi 9, penambahannya itu KW VIII (Komandemen Wilayah VIII) Priangan Barat (mencakup Bogor, Sukabumi, Cianjur), dan KW IX Jakarta Raya (Jakarta, Tangerang, Bekasi).
Pada dekade 1990-an KW IX dijadikan sebagai Ummul Quro (ibukota negara) bagi NII, menggantikan Tasikmalaya, atas keputusan Adah Djaelani. Karena pentingnya menguasai ibukota sebagai pusat pemerintahan, maka dibukalah program negara secara lebih luas, dan puncaknya ketika pemerintahan dipegang Abu Toto Syekh Panjigumilang (yang juga Syekh Ma’had Al-Zaitun, Desa Gantar, Indramayu, Jawa Barat) menggantikan Adah Djaelani sejak tahun 1992.
Penyelewengannya terjadi ketika pucuk pimpinan NII dipegang Abu Toto. Ia mengubah beberapa ketetapan-ketetapan Komandemen yang termuat dalam kitab PDB (Pedoman Dharma Bakti) seperti menggantikan makna fai’ dan ghanimah yang tadinya bermakna harta rampasan dari musuh ketika terjadi peperangan (fisik), tetapi oleh Abu Toto diartikan sama saja, baik perang fisik maupun tidak. Artinya, harta orang selain NII boleh dirampas dan dianggap halal. Pemahaman ini tidak dicetuskan dalam bentuk ketetapan syura (musyawarah KW IX) dan juga tidak secara tertulis, namun didoktrinkan kepada jamaahnya. Sehingga jamaahnya banyak yang mencuri, merampok, dan menipu, namun menganggapnya sebagai ibadah, karena sudah diinstruksikan oleh ‘negara’.
Dalam hal shalat, dalam Kitab Undang-undang Dasar NII diwajibkan shalat fardhu 5 waktu, namun perkembangannya, dengan pemahaman teori kondisi perang, maka shalat bisa dirapel. Artinya, dari mulai shalat zuhur sampai dengan shalat subuh dilakukan dalam satu waktu, masing-masing hanya satu rakaat. Ini doktrin Abu Toto dari tahun 2000-an.
Mengenai puasa, mereka mengamalkan hadits tentang mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka dengan cara, sudah terbit matahari pun masih boleh sahur, sedang jam 5 sore sudah boleh berbuka. Alasannya dalil hadits tersebut.
Gerakan ini mencari mangsa dengan jalan setiap jamaah diwajibkan mencari satu orang tiap harinya untuk dibawa tilawah. Lalu diarahkan agar hijrah dan berbaiat sebagai anggota NII. Karena dengan baiat maka seseorang terhapus dari dosa masa lalu, tersucikan diri, dan menjadi ahli surga. Untuk itu peserta ini harus mengeluarkan shadaqah hijrah yang besarnya tergantung dosa yang dilakukan. Anggota NII di Jakarta saja, saat ini diperkirakan 120.000 orang yang aktif.
(see http://azaytun.wordpress.com/ or http://nii-alzaytun.blogspot.com/ or http://swaramuslim.net/ebook/html/014/ )

Klik Gambar diatas
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia)
Pendiri dan pemimpin tertinggi pertama gerakan ini adalah Madigol Nurhasan Ubaidah Lubis bin Abdul bin Thahir bin Irsyad. Lahir pada tahun 1915 di Desa Bangi, Kec. Purwoasri, Kediri, Jawa Timur. Paham yang dianut oleh LDII tidak berbeda dengan aliran Islam Jama’ah/Darul Hadits yang telah dilarang oleh Jaksa Agung Republik Indonesia pada tahun 1971. Keberadaan LDII mempunyai akar kesejarahan dengan Darul Hadits/Islam, Jama’ah yang didirikan pada tahun 1951 oleh Nurhasan Al Ubaidah Lubis (Madigol). Setelah aliran tersebut dilarang tahun 1971, kemudian berganti nama dengan Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI) pada tahun 1972 (tanggal 13 Januari 1972. Pengikut gerakan ini pada pemilu 1971 berafiliasi dan mendukung GOLKAR).
Aliran sesat yang telah dilarang Jaksa Agung 1971 ini kemudian dibina oleh mendiang Soedjono Hoermardani dan Jenderal Ali Moertopo. LEMKARI dibekukan di seluruh Jawa Timur oleh pihak penguasa di Jawa Timur atas desakan keras MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jatim di bawah pimpinan KH. Misbach. LEMKARI diganti nama oleh Jenderal Rudini (Mendagri), 1990/1991, menjadi LDII (Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia).
Penyelewengan utamanya, menganggap al-Qur’an dan as-Sunnah baru sah diamalkan kalau manqul (yang keluar dari mulut imam atau amirnya). Gerakan ini membuat syarat baru tentang sahnya keislaman seseorang. Orang yang tidak masuk golongan mereka dianggap kafir dan najis.
Modus operandi gerakan ini mengajak siapa saja ikut ke pengajian mereka secara rutin. Peserta akan diberikan ajaran tentang shalat dan sebagainya berdasarkan hadits, lalu disuntikkan doktrin-doktrin bahwa hanya Islam model manqul itulah yang sah, benar. Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan, boleh ditebus dengan uang oleh anggota ini.
Komunitas LDII

sumber : www.tempophoto.com
( see http://id.wikipedia.org/wiki/LDII or http://ldii.or.id )
Inkar Sunnah
Orang yang tidak mempercayai hadits Nabi saw sebagai landasan Islam, maka dia sesat. Itulah kelompok Inkar Sunnah.
Ada tiga jenis kelompok Inkar Sunnah. Pertama kelompok yang menolak hadits-hadits Rasulullah saw secara keseluruhan. Kedua, kelompok yang menolak hadits-hadits yang tak disebutkan dalam al-Qur’an secara tersurat ataupun tersirat. Ketiga, kelompok yang hanya menerima hadits-hadits mutawatir (diriwayatkan oleh banyak orang setiap jenjang atau periodenya, tak mungkin mereka berdusta) dan menolak hadits-hadits ahad (tidak mencapai derajat mutawatir) walaupun shahih. Mereka beralasan dengan ayat, “…sesungguhnya persangkaan itu tidak berguna sedikitpun terhadap kebenaran” (Qs An-Najm: 28). Mereka berhujjah dengan ayat itu, tentu saja menurut penafsiran model mereka sendiri.
Inkar Sunnah di Indonesia muncul tahun 1980-an ditokohi Irham Sutarto. Kelompok Inkar Sunnah di Indonesia ini difatwakan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) sebagai aliran yang sesat lagi menyesatkan, kemudian dilarang secara resmi dengan Surat Keputusan Jaksa Agung No. Kep-169/ J.A./ 1983 tertanggal 30 September 1983 yang berisi larangan terhadap aliran inkarsunnah di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Ahmadiyah
Orang yang mengakui adanya nabi lagi sesudah Nabi Muhammad saw maka mereka sesat.
Itulah kelompok Ahmadiyah yang mempercayai Mirza Ghulam Ahmad dari India sebagai nabi setelah Nabi Muhammad saw.
Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza lahir 15 Februari 1835 M. dan meninggal 26 Mei 1906 M di India.
Ahmadiyah masuk ke Indonesia tahun 1935, tapi mereka mengklaim diri telah masuk ke negeri ini sejak tahun 1925. Tahun 2000, mendiang khalifah Ahmadiyah dari London, Tahir Ahmad, bertemu dengan Presiden Abdurahman Wahid. Kini Ahmadiyah mempunyai sekitar 200 cabang, terutama Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Palembang, Bengkulu, Bali, NTB dan lain-lain. Basis-basis Ahmadiyah di Kuningan, Jawa Barat dan Lombok telah dihancurkan massa (2002/2003) karena mereka sesumbar dan mengembangkan kesesatannya.
Tipuan Ahmadiyah Qadyan, mereka mengaku bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu nabi namun tidak membawa syariat baru. Tipuan mereka itu dusta, karena mereka sendiri mengharamkan wanitanya nikah dengan selain orang Ahmadiyah. Sedangkan Nabi Muhammad saw tidak pernah mensyariatkan seperti itu, jadi itu syari’at baru mereka. Sedangkan Ahmadiyah Lahore yang di Indonesia berpusat di Jogjakarta mengatakan, Mirza Ghulam Ahmad itu bukan nabi tetapi Mujaddid. Tipuan mereka ini dusta pula, karena mereka telah mengangkat pembohong besar yang mengaku mendapatkan wahyu dari Allah, dianggap sebagai mujaddid.
( see http://id.wikipedia.org/wiki/Ahmadiyah or http://www.ahmadiyah.org/ )
Salamullah
Agama Salamullah adalah agama baru yang menghimpun semua agama, didirikan oleh Lia Aminuddin, di Jakarta. Dia mengaku sebagai Imam Mahdi yang mempercayai reinkarnasi. Lia mengaku sebagai jelmaan roh Maryam, sedang anaknya, Ahmad Mukti yang kini hilang, mengaku sebagai jelmaan roh Nabi Isa as.
Dan imam besar agama Salamullah ini Abdul Rahman, seorang mahasiswa alumni UIN Jakarta, yang dipercaya sebagai jelmaan roh Nabi Muhammad saw.
Ajaran Lia Aminuddin yang profesi awalnya perangkai bunga kering ini difatwakan MUI pada 22 Desember 1997 sebagai ajaran yang sesat dan menyesatkan. Pada tahun 2003, Lia Aminuddin mengaku mendapat wahyu berupa pernikahannya dengan pendampingnya yang dia sebut Jibril. Karena itu, Lia Aminuddin diubah namanya menjadi Lia Eden sebagai lambang surga, menurut kitabnya yang berjudul Ruhul Kudus.
Pengikutnya makin menyusut, kini tinggal 70-an orang, maka ada “wahyu-wahyu” yang menghibur atas larinya orang dari Lia.
( see http://id.wikipedia.org/wiki/Lia_Eden or http://www.liaeden.info/ )
Isa Bugis
Orang yang memaknakan al-Qur’an semaunya, tidak sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw, maka mereka sesat. Itulah kelompok Isa Bugis. Contohnya, mereka memaknakan al-fiil yang artinya gajah menjadi meriam atau tank baja. Alasannya di Yaman saat zaman Nabi tidak ada rumput maka tak mungkin ada gajah. Kelompok ini tidak percaya mukjizat, dan menganggap mukjizat tak ubahnya seperti dongeng lampu Aladin. Nabi Ibrahim menyembelih Ismail itu dianggapnya dongeng belaka. Kelompok ini mengatakan, tafsir al-Qur’an yang ada sekarang harus dimuseumkan, karena salah semua. Al-Qur’an bukan Bahasa Arab, maka untuk memahami al-Qur’an tak perlu belajar Bahasa Arab. Lembaga Pembaru Isa Bugis adalah Nur, sedang yang lain adalah zhulumat, maka sesat dan kafir. Itulah ajaran sesat Isa Bugis.
Tahun 1980-an mereka bersarang di salah satu perguruan tinggi di Rawamangun, Jakarta. Sampai kini masih ada bekas-bekasnya, dan penulis pernah berbantah dengan kelompok ini pada tahun 2002. Tampaknya, mereka masih dalam pendiriannya, walau tak mengaku berpaham Isa Bugis.
Baha’i
Kelompok ini adalah kelompok yang menggabung-gabungkan Islam dengan Yahudi, Nasrani dan lainnya.
Itulah kelompok Baha’i. Menghilangkan setiap ikatan agama Islam, menganggap syariat Islam telah kadaluarsa. Persamaan antara manusia meskipun berlainan jenis, warna kulit dan agama. Inilah inti ajaran Baha’i. Menolak ketentuan-ketentuan Islam. Menolak Poligami kecuali dengan alasan dan tidak boleh dari dua istri.
Mereka melarang talaq dan menghapus ‘iddah (masa tunggu). Janda boleh langsung kawin lagi, tanpa ‘iddah. Ka’bah bukanlah kiblat yang mereka akui.
Kiblat mereka adalah dimana Tuhan menyatu dalam diri Bahaullah (pemimpin mereka).
( see URL : http://id.wikipedia.org/wiki/Baha’i )

Agama Baha’i adalah induk dari aliran Islam Liberal (JIL) yang mempromosikan Pluralisme. Gambar diatas diambil dari situs www.libforall.com



Pluralisme Agama, JIL (Jaringan Islam Liberal)
Orang yang menyamakan semua Agama, hingga Islam disamakan dengan Yahudi, Nasrani, dan agama-agama kemusyrikan, mereka juga sesat dan menyesatkan. Itulah kelompok yang berpaham pluralisme agama, yang sejak Maret 2001 menamakan diri sebagai JIL (Jaringan Islam Liberal) yang dikoordinir oleh Ulil Abshar Abdalla. Ulil tidak mengakui adanya hukum Tuhan, hingga syariat mu’amalah (pergaulan antar manusia). Perintah syari’at jilbab, qishash, hudud, potong tangan bagi pencuri dan sebagainya itu tidak perlu diikuti. Bahkan larangan nikah antara Muslim dengan non Muslim dianggap tidak berlaku lagi, karena ayat larangannya dianggap tidak jelas. Vodca (minuman keras beralkohol lebih dari 16%) pun menurut Ulil bisa jadi di Rusia halal, karena udaranya dingin sekali.
Pemahaman “kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah/al-Hadits” seperti yang dipahami umat Islam sekarang ini menurut Ulil, salah, karena menjadikan penyembahan terhadap teks. Maka harus dipahami bahwa al-Qur’an yang sekarang baru separuhnya, sedang separuhnya lagi adalah pengalaman manusia.
( see http://id.wikipedia.org/wiki/JIL or http://islamlib.com/ )
Lembaga Kerasulan
Kelompok ini mengibaratkan Rasul bagai menteri, sedang kerasulan adalah sebuah departemen. Lalu Rasul boleh wafat sebagaimana menteri boleh mati, namun kerasulan atau departemen tetap ada. Diangkatlah rasul baru sebagaimana diangkat pula menteri baru. Karena Nabi Muhammad saw adalah rasul terakhir. Yang berpaham Rasul tetap diangkat sampai hari kiyamat itulah kelompok Lembaga Kerasulan.
Masih banyak sebenarnya lembaga dan gerakan aliran sesat yang berkembang di Indonesia. Ada yang bergerak secara kelompok, tapi ada pula yang bersifat pemikiran individu, seperti Harun Nasution dan Ahmad Wahib. Kedua tokoh ini nyaris sama. Harun Nasution mengatakan bahwa semua agama pada dasarnya adalah sama. Sedangkan Ahmad Wahib yang pernah menerbitkan buku Pergolakan Pemikiran Islam pernah membuat statemen yang mengagetkan dalam bukunya, “Seandainya Muhammad tidak ada, wahyu dari Allah (al-Qur’an) dengan tegas aku berkata bahwa Karl Marx dan Frederick Engels lebih hebat dari utusan Tuhan itu. Otak kedua orang itu yang luar biasa dan pengabdiannya yang luar biasa akan meyakinkan setiap orang bahwa kedua orang besar itu adalah penghuni surga tingkat pertama berkumpul dengan para Nabi dan Syuhada.”
Begitu banyak tantangan untuk umat Islam. Ada tekanan yang datang dari luar, ada pula pengkhianatan dan kesesatan yang muncul dari dalam. Dengan berpikir jernih dan bersandar pada hukum-hukum Allah, semoga umat ini selalu mendapat lindungan-Nya.
Wallahu a’lam bisshawab.
Diambil dari :
Swara Muslim

Minggu, 10 April 2011

Detik-Detik Rasulullah Dijemput Sakaratul Maut

Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan
Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah
mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang
dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu
dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.
Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan
meninggalkan kita semua," keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu,
hamper selesai menunaikan tugasnya didunia.

Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cerdas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah. Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring
lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah.
Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut dating menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilLah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih Allah dan penghul dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman
kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat- urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku,
hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat Penghantar Wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat rasa maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."  Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku" - "Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi... Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.

Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.

Jumat, 08 April 2011

Sedekah Ulama kepada Pelacur

Seorang ulama besar Hadis sedang asyik membacakan serta mensyarahkan maksud hadis kepada para muridnya.Tiba-tiba sang guru berhenti membacakan hadis dan bertanyakan sesuatu yang membuatkan semua murid terpinga-pinga.
“Muridku sekalian, aku punya hajat yang sangat besar.Adakah sesiapa yang mampu menunaikan hajatku ini?” Tanya sang murabbi pada seluruh muridnya.
Salah seorang murid kanan Syeikh menjawab dengan penuh adab, “Hajat apakah wahai Tuan Guru? Khabarkanlah kepada kami,moga kami mampu untuk menunaikannya untuk Tuan Guru”.
Sang Guru menarik nafas dengan perlahan seraya berkata ” Aku punya sedikit harta yang ingin aku sedekahkan,adakah sesiapa yang ingin membantuku mengagihkan harta ini?”
“Kami bersedia membantumu wahai Tuan Guru untuk mengagihkan harta ini”jawab Murid tersebut dengan bersemangat.
“Bolehkah Tuan Guru perincikan kepada siapakah harta ini akan dibahagikan?”seorang murid yang lain bertanya dengan lebih lanjut.
“Hartaku ini akan aku sedekahkan kepada para pelacur yang berada di tempat sekian-sekian”Jawab Tuan Guru dengan tenang.
Keadaan menjadi bingit,masing-masing keliru dengan tujuan utama Tuan Guru yang terkenal alim dan soleh ini.
“Aku sudah mengagakkan bahawa kamu semua tentu tidak akan mampu untuk melaksanakan hajatku ini. Kalau begitu tidaklah mengapa. Biarlah aku sendiri yang pergi menyampaikannya.”Tuan Guru menjawab dengan tenang.
Para murid merasa bersalah di atas sikap yang mereka tunjukkan.Salah seorang murid kanan Tuan Guru menawarkan dirinya untuk menyampaikan harta tersebut.Mana mungkin dia boleh membiarkan Tuan Guru yang terkenal hebat dan wara’ ini dibiarkan masuk dan bertandang ke tempat hina seperti itu.
“Ketuklah setiap pintu rumah pelacuran tersebut dan ketika kamu menyampaikan sedekah ini katakan bahawa ini adalah sedekah daripadaku(Nama tuan guru) dan doakan aku semoga diberkati oleh Allah taala” Tuan Guru memberikan pesanan kepada muridnya tersebut.
Maka sang murid yang mulia ini terus memulakan tugasnya dengan penuh tanda tanya di dalam pemikirannya mengapakah Tuan Guru ingin benar memberikan sedekah kepada golongan hina ini.Namun arahan Tuan Guru perlu dilaksanakan.Sang murid menutup mukanya dan terus masuk ke kawasan pelacuran tersebut.
Beliau mengetuk setiap pintu rumah pelacuran di kawasan itu dan menyampaikan apa yang dipesan oleh Tuan Guru kepadanya.
“Assalamualaikum, maafkan saya mengganggu,saya adalah utusan daripada Tuan Guru fulan bin fulan ingin menyampaikan sedekah daripada beliau kepada kalian.Beliau berpesan agar mendoakan beliau semoga dirahmati oleh Allah taala”.
Terkejut para pelacur bila mendengar nama Tuan Guru yang alim dan wara tersebut sudi memberikan sedekah kepada mereka.Setelah selesai tugasnya, sang murid terus beredar daripada kawasan hitam tersebut sambil menghelakan nafasnya.
Masing-masing ternanti-nanti apakah yang akan berlaku selanjutnya setelah peristiwa tersebut.Keesokkan paginya , sesuatu yang mengejutkan telah berlaku.Seluruh bumi Syria gempar apabila keseluruhan pelacur yang ada di kawasan tersebut telah beramai-ramai datang menunaikan solat Subuh di Masjid Tuan Guru.Mereka datang mendengar majlis pengajian daripada Tuan Guru dan bertaubat daripada segala dosa-dosa yang telah mereka lakukan.Barulah semua murid faham mengapakah Tuan Guru benar-benar ingin menyampaikan sedekah tersebut kepada golongan pelacur berkenaan.
Ini merupakah karamah yang Allah taala kurniakan kepada Tuan Guru yang wara’ ini. Dakwahnya yang sangat lembut dan berkesan memberikan impak yang sangat besar kepada kehidupan pelacur-pelacur tersebut.
Tuan Guru yang saya maksudkan di sini ialah al-Alim al-Allamah Muhaddis al-Syam Sayyid Badruddin al-Hasani rahimahullahu taala.Beliau wafat pada 1354 Hijriyah.Beliau digelar “Khatimah al-Huffaz dan al-Muhaddissin” yang bermaksud penutup kepada para ulama Hadis yang terkemuka.Mula mengarang kitab ketika umurnya belumpun sampai 20 tahun.
Beliau mengajar di Masjid Umawi pelbagai bidang ilmu seperti Nahwu, Sarf, Balaghah, Mantiq, Fiqh dan lain-lain.Menurut Syeikh al-Allamah Mahmud Rashid al-Attar rahimahullah (wafat 1362 Hijriyah), Syeikh Badruddin al-Hasani juga mengajar kitab Tafsir Baidhawi tanpa melihat kepada kitab dan tanpa memegang apa-apa kertas pun ditangannya.Tafsir tersebut telah dihafalnya dan dikuasainya dengan begitu hebat.
Ketika umur Syeikh al-Allamah Badruddin al-Hasani mencapai 30 tahun beliau mula mengajar Sahih Bukhari di Masjid al-Sadat.Ini juga dilakukan tanpa melihat kitab sedikitpun.Beliau menghafal keseluruhan Sahih Bukhari di dalam dadanya.Menurut para ulama tidak pernah dilihat seseorang yang begitu alim menyampaikan pengajian dengan keseluruhan bidang ilmu seperti Syeikh Badruddin al-Hasani rahimahullah.Ketika mensyarahkan Sahih Bukhari , keseluruhan ilmu dibahaskannya termasuklah ilmu perubatan, hikmah-hikmah, falsafah dan lain-lain.
Antara kelebihan Syeikh Badruddin al-Hasani rahimahullah juga ialah, semuanya mampu untuk memahami apa yang disampaikannya, bukan hanya para ulama dan penuntut ilmu, malah para petani dan orang awam yang biasa juga mampu untuk memahami apa yang disampaikan oleh Syeikh al-Murabbi rahimahullah.Ini kerana keikhlasannya yang begitu tinggi ketika menyampaikan pengajian.

Kamis, 07 April 2011

Nabi Muhammad di dalam Taurat

Assalamu’alaykum Wr. Wb.
Bermula dari ucapan Nabi Musa as terhadap Bani Israil :
“YÁOHU UL thy ULHIM will raise up unto thee a Prophet from the midst of thee of thy brethren like unto me; unto him ye shall hearken.”
Pada ayat diatas Nabi Musa menyebutkan bahwa Allah akan membangkitkan SEORANG NABI kepada Bani Israil yg berasal dari saudara mereka yg mana Nabi tersebut akan memiliki karakteristik SAMA seperti halnya Nabi Musa.
Dalam beberapa perdiskusian yg pernah saya lakukan dgn kaum Ahli Kitab mereka menyandarkan bahwa terhadap Yesus-lah nubuatan Nabi Musa ini ditujukan. Namun bila kita kaji lbh jauh rasanya kesimpulan tersebut terlalu dini utk dinisbatkan kepada Yesus.
Kalimat “brethren atau dari antara saudaramu” yg tercantum dalam kalimat Nabi Musa as pada ayat diatas jelas dari tidak merefer pada kalangan Yahudi sendiri.
Mari kita analogikan ayat tersebut :
1. Arman X Saudaranya Arman Disini saudara Arman bukanlah Arman itu sendiri melainkan harus orang lain
2. Seorang Israel X Saudaranya Israel Saudaranya Israel adl bukan Israel itu sendiri tetapi Bani Ismail
Jadi ayat Ulangan 18:15 jo Ulangan 18:18 tersebut jika kita artikan secara harfiah akan memiliki makna :
“Seorang Nabi akan dibangkitkan lagi oleh Allah bagi kaum Bani Israil tetapi Nabi tersebut berasal dari saudara mereka yaitu Bani Ismail dimana Nabi dari Bani Ismail ini akan memiliki karakteristik dan keagungan sama seperti Musa yg berasal dari Bani Israil.”
Saudara Bani Israel terkecuali Bani Ismail tidak ada yg mengeluarkan doktrin keNabian termasuklah didalamnya dari benih Ketura. Hanya Bani Ismail sajalah yg kita dapati Nabi dari antara saudara Bani Israi tersebut.
Islam menolak konsep bahwa Musa telah bertemu dgn Allah secara berhadapan muka sebab Allah tidak dapat dilihat. Dan jika kita kembalikan pula hal ini pada Bible kita pun akan mendapati keterangan yg serupa Allah itu adl dzat yg Maha halus yg tidak bisa dicapai dgn penglihatan. Dan perihal adanya nas terlihatnya Allah dalam beberapa ayat Bible yg justru menimbulkan suatu kontradiksi dalam ayat-ayat Bible sendiri.
Lihat Kejadian 17:22 .. apakah maksudnya Allah naik meninggalkan Abraham ? Apakah anda menyetujui bahwa Allah bisa terlihat oleh Abraham sebagaimana pada Kejadian 17:1 ? Jika jawabnya “Ya” maka berupa apakah Allah ini yg terlihat oleh Abraham pada kejadian ini ? Ingat pada Kejadian 17:1 jelas disebut Allah terlihat kepada Abraham dan pada Kejadian 17:22 Tuhan naik meninggalkan Abraham yg menurut penafsiran saya yg awam ini adl - maaf - seperti seorang pilot pesawat terbang yg tinggal landas meninggalkan bandara.
Lalu pada Kejadian 18:1 dinyatakan lagi Abraham kembali melihat Tuhan dekat pohon Mamre dan kali ini rupanya Tuhan datang bertiga dan disembah oleh Abraham pada Kejadian 18:2 sambil menyediakan dirinya utk membasuh kaki 3 orang Tuhan ini yg rupanya kotor setelah menemui Abraham.
Kejadian ini rupanya seringkali terjadi. Banyak ayat dalam Bible yg menyatakan bahwa Tuhan dapat dilihat oleh manusia. Mereka yg pernah melihat Tuhan antara lain: Ishak Yakub Musa Harun Nadab Abihu dan 70 orang Israel bangsa Israel dan Yesaya
Bahkan Yakub telah berhasil mengalahkan Tuhan dalam pergumulannya dan menang dan juga penamaan tempat Pniel pada Kejadian 32:31 yg dinyatakan bahwa Yakub melihat Allah berhadapan muka serta Musa pada Ulangan 34:10.
“And he said Thy name shall be called no more Jacob but Israel: for as a prince hast thou power with Elohim and with men and hast prevailed.”
“And Jacob called the name of the place Peniel: for I have seen Elohim face to face and my life is preserved.”
Padahal Injil Yohanes/Yahya/Johnpada 1:18 menyebutkan bahwa Allah belum pernah dilihat oleh seorangpun juga melainkan hanya dinyatakan melalui Jesus selaku utusan-Nya sebagaimana yg dinyatakan oleh Jesus sendiri dalam Injil Yohanes 17:8 dan Samuel 7:22
“Maka kata Pilipus kepadanya: ‘Ya Tuan tunjukkanlah Bapa itu kepada kami maka padalah itu bagi kami. Kata Jesus kepadanya: ‘Hai Pilipus sekian lamanya aku bersama-sama dgn kamu dan tiadakah engkau kenal aku ? Siapa yg sudah melihat aku ia sudah melihat Bapa. Bagaimanakah katamu : ‘Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami ?’”
Jadi akhirnya Yesus sendiri menunjukkan kepada Pilipus bagaimana membuktikan kehadiran Tuhan kepada murid-muridnya; bahwa hal itu tidak mungkin.
Adalah salah apabila umat Kristen menangkap kesan bahwa Jesus sudah menyatakan dirinya sama dgn Allah . Bagaimana mungkin menafsirkan yg demikian sementara Jesus sendiri menolak anggapan tersebut dalam dua ayat dibawah ini:
John 13:16 - Douay “Amen amen I say to you: The servant is not greater than his lord; Neither is the apostle greater than he that sent him.”
John 14:28 - Douay “Because I go to the Father: for the Father is greater than I.”
Jelas dari kalimat diatas bahwa Allah tidaklah sama dgn Jesus Allah jauh lbh berkuasa lbh mulia daripada Jesus yg hanya sebagai hamba dari Allah itu sendiri sebagai utusan Allah kepada Bani Israil.
Kita harus mempercayai eksistensi Tuhan hanya dgn memperhatikan makhlukNya matahari bulan seluruh makhluk dan termasuklah Jesus sendiri yg merupakan ciptaan Tuhan.
Jesus juga menyatakan didalam Johanes 4:24 Elohim is a Spirit Ye have neither heard his voice at any time nor seen his shape. ” - Johanes 5:37
Bagaimana anda dapat melihat suatu roh ? Yang dapat mereka lihat adl Yesus bukan Tuhan.
Paulus didalam 1 Timotius 6:16 mengatakan hom no man hath seen nor can see ‘ Hal ini juga terjadi pada Keluaran 33:20 And he said Thou canst not see my face: for there shall no man see me and live.
Dalam AlQur’an sendiri dinyatakan :
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata sedang Dia dapat melihat segala yg kelihatan dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”
Bagaimana menurut pendapat anda ini ? Saya rasa anda tidak akan lari dari kebenaran bukan ?
Lalu sekarang kita kembalikan pembahasan kita pada diri Nabi Musa yg dikatakan telah berhadapan dgn Tuhan secara muka bukan dalam arti yg sesungguhnya sebagaimana saya umpamanya berhadapan dgn anda disuatu ruangan lobi sebuah hotel.
Melainkan bahwa Allah telah berkenan utk menyampaikan langsung wahyu-Nya kepada Nabi Musa as tanpa perantaraan malaikat-Nya dan ini pun dialami oleh Nabi Muhammad Saw ketika mendapatkan kewajiban sholat dalam perjalanan Mi’raj beliau ke Sidratul Muntaha.
Sekarang utk menghormati pemahaman Kristen bahwa Nabi yg dimaksud dari “Brethern of Israel” itu adl Jesus mari sama-sama kita lihat dan pelajari secara objektif.
Dalam hal apa persamaan Jesus terhadap Musa ? Jika ditilik dari garis keturunan adl benar Jesus serupa dgn Musa yaitu sama-sama orang Yahudi. Dan ditilik dari status mereka-pun adl sama yaitu Musa adl seorang Nabi dan Jesus-pun diakui sebagai Nabi.
Penyandaran kedua hal persamaan diatas rasanya tidak memiliki pengaruh apapun dalam hal pemenuhan nubuat dari Musa sebab kriteria ini dapat dipenuhi oleh tiap tokoh setelah Musa seperti Sulaiman Yesaya Ezekiel Daniel Hosea Yoel Malachi Yohanes pembaptis dan lain sebagainya krn secara garis keturunan mereka pun orang Yahudi yg sekaligus juga berstatuskan Nabi lalu kenapa tidak menetapkan kepada salah seorang Nabi tersebut dan kenapa mesti kepada Jesus ?
Dari apa yg bisa saya simpulkan terlebih dahulu disertai dgn permintaan maaf kepada anda dan umat Nasrani lainnya saya katakan bahwa Jesus tidak sama seperti Musa.
1. Bahwa Jesus dalam kalangan Nasrani sekarang ini dianggap sebagai Tuhan sementara Musa bukanlah Tuhan. 2. Jesus telah dianggap wafat utk menebus dosa-dosa manusia tetapi Musa tidak wafat utk hal tersebut. 3. Jesus bangkit setelah 3 hari wafatnya dikayu salib namun Musa tidak bangkit dari kematian setelah 3 hari dari wafatnya
Oleh krn itu : Jesus tidaklah seperti Musa.
Namun pada kesempatan ini dgn hormat izinkan saya membuat daftar persamaan serta perbedaan antara Nabi Musa - Nabi ‘Isa - Nabi Muhammad Saw.
Bahwa :
Musa memiliki seorang Ayah dan Ibu Muhammad Saw juga memiliki seorang Ayah dan Ibu Jesus hanya memiliki Ibu dan tidak memiliki Ayah sementara Yusuf Arimathaea hanyalah ayah tirinya
Musa dan Muhammad lahir secara normal dan alamiah yaitu melalui percampuran phisik antara seorang pria dan seorang wanita sementara Jesus lahir tidak seperti itu.
Musa dan Muhammad menikah dan mempunyai anak sementara Jesus menurut sejarah Bible tidak menikah dan tidak beranak.
Musa dan Muhammad diterima sebagai seorang Nabi dan Rasul oleh kaumnya dalam kehidupan mereka bahkan hingga jaman sekarang ini sementara Jesus sendiri ditolak oleh kaumnya sejak dari awal beliau diutus Allah sampai pada menjelang abad millenium kita sekarang bahkan Jesus sendiri mengatakan bahwa dia harus pergi krn umatnya tidak sanggup mendengar perintahnya.
Musa dan Muhammad selain sebagai Nabi sekaligus juga berfungsi selaku Raja/Pemimpin yg menetapkan aturan hukum kepada masyarakatnya tidak menjadi masalah apakah mereka mengenakan mahkota dan pakaian kebesaran kerajaan ataupun tidak namun yg jelas keduanya diakui sebagai pimpinan oleh masing-masing umatnya pada waktu keduanya masih hidup sementara Jesus kerajaannya bukanlah berasal dari dunia melainkan dia hanyalah sebagai seorang pemimpin spiritual
Musa berhijrah kebumi Median Muhammad berhijrah kebumi Madinah Jesus tidak hijrah kemanapun didalam menyebarkan misinya.
Musa dan Muhammad menetapkan hukum-hukum baru sementara Jesus mengikuti hukum Musa Musa dan Muhammad wafat secara wajar Jesus wafat disalib Musa dan Muhammad dikuburkan didalam bumi sementara Jesus dalam pandagangan Nasrani tidak.
Dengan demikian dari persamaan antara Musa terhadap Jesus atau Muhammad yg dijelaskan diatas maka Muhammad-lah yg lbh condong utk sama seperti Musa seperti nubuat Ulangan 18:15.
Selanjutnya kita juga mengetahui bahwa Nabi Ibrahim alias Abraham memiliki dua orang istri Sarah dan Hagar dimana keduanya melahirkan Ishaq dan Ismail.Dan jika Ishak serta Ismail adl anak dari ayah yg sama maka mereka adl kakak beradik karenanya anak dari salah seorang mereka adl saudara dari anak yg lain.
Keturunan Ishak adl bangsa Yahudi dan keturunan Ismail adl bangsa Arab jadi jika disebutkan pada Ulangan 18:15 bahwa sang Nabi akan muncul of thy brethren maka saudara dari Bani Israil tentu saja adl Bani Ismail yaitu bangsa Arab garis keturunan yg menurunkan Nabi Muhammad Saw.
Allah sendiri menyatakan kepada Bani Israil pada Ulangan 32:21
“Mereka membangkitkan cemburu-Ku dgn yg bukan Allah mereka menimbulkan murka-Ku dgn berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dgn yg bukan kaumnya dan akan menerbitkan amarahnya dgn satu kaum yg hina.”
Isa alias Jesus didalam Matius 21:43 juga mengukuhkan pernyataan Allah ini :
“Aku berkata kepadamu bahwa kerajaan Allah akan diambil daripadamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yg akan menghasilkan buah kerajaan itu.”
Jelas sekali ayat-ayat diatas menunjukkan bahwa Allah akan :
1. Mengambil kerajaan-Nya dari Bani Israel Disini kita mesti memahami bahwa yg dimaksud dgn kerajaan Allah dapat berupa rahmat kemuliaan petunjuk ni’mat kenabian
2. Kerajaan Allah tersebut akan dipindahkan kepada suatu bangsa lain yg bukan berasal dari kaum Bani Israel yg telah dipandang hina oleh mereka sebelumnya yg justru dari kaum tersebut akan menghasilkan buah atau karya yg diinginkan oleh Allah dan menimbulkan kebencian yg mendalam dari Bani Israel.
Kalimat yg diutarakan oleh Jesus pada Matius 21:43 tersebut diucapkan di Bait Allah didalam negri Jerusalem dihadapan seluruh Imam dan tua-tua penganut Taurat dinegri itu .
Dan Taurat itu adl kitab Musa kepada Bani Israil jadi apabila para Imam itu adl penganut Taurat bahkan guru Taurat terlepas dari apakah mereka benar-benar seorang yg patuh atau penyeleweng dari hukum Taurat namun tetap saja mereka adl bagian dari Bani Israil dan jika kalimat ini diucapkan oleh Jesus terhadap Imam mereka maka secara otomatis seruan Jesus ini tertuju kepada keseluruhan kaumnya Bani Israil.
Ingatlah kembali akan apa yg diseru oleh Allah didalam Ulangan 32:21 diatas :
“Mereka membangkitkan cemburu-Ku dgn yg bukan Allah mereka menimbulkan murka-Ku dgn berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dgn yg bukan kaumnya dan akan menerbitkan amarahnya dgn satu kaum yg hina.”
Ayat diatas ini sangat berkaitan erat dgn apa yg disabdakan oleh Jesus sebelumnya bahwa Allah telah cemburu terhadap tindakan Bani Israil yg telah menyekutukan-Nya dgn Tuhan-tuhan lain utk itu Allah juga akan membangkitkan marah dan kecemburuan Bani Israil terhadap kemuliaan yg akan dipindahkan Allah diluar kaum Bani Israil yaitu suatu kaum yg dianggap mereka hina yaitu Bani Ismail.
Dan inilah terjadinya disaat Allah mengutus Nabi Muhammad Saw dari Bani Ismail sebagai awal perpindahan kerajaan Allah dari Bani Israil menuju kaum selainnya.
Jadi semakin jelas bahwa kebangkitan Muhammad Saw sebagai salah seorang Nabi dari keturunan Ismail yg telah diberkati Allah sebelumnya adl dikarenakan pembangkangan dari keturunan Ishak terhadap Allah sehingga menimbulkan murka Allah dan mengalihkannya kepada kaum Ismail yg disebutkan pada Ulangan 32:21 sebagai kaum yg hina sebab bukankah Ismail dianggap tidak layak utk bersama dgn Ishak pada kisah pengusiran Hagar dan Ismail yg dilakukan oleh Sarah pada Kejadian 21:10.
Dan kepada benih Ismail inilah Allah memindahkan kerajaan-Nya dari Bani Israil dan apa yg disebut bahwa akan menghasilkan buah Allah itu menjadi kenyataan ketika masa pengutusan Muhammad Saw yg menjadikannya suatu bangsa yg besar yg dgn gagah berani menyatakan firman-firman Allah dan mengembalikan citra tauhid sejati membersihkan segala bentuk keberhalaan dan mendirikan kerajaan Allah diatas dunia ini.
Lalu pengukuhan Isa pada Matius 21:43 akan membuktikan firman Allah terhadap kebesaran Ismail dan keturunannya pada Kejadian 17:20 dan Kejadian 21:18 yg membuktikan bahwa Bani Ismail melalui Muhammad Saw akan menjadi suatu bangsa yg besar dan menghasilkan banyak orang yg beriman kepada Allah secara penuh dan totalitas sebagai yg dimaksud dgn buah kerajaan itu .
Pembangkangan Bani Israil ini juga disinyalir oleh Allah dalam AlQur’an secara jelas :
“Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan telah Kami utus kepada mereka beberapa orang Rasul. Tetapi tiap datang seorang Rasul kepada mereka dgn membawa apa yg tidak diingini oleh hawa nafsu mereka mereka dustakan sebagian dan mereka bunuh sebagian.”
Lebih jauh kita melihat pada Ulangan 18:17-22 sebagai sambungan dari Ulangan 18:15 :
“Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yg dikatakan mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yg Kuperintahkan kepadanya.
Orang yg tidak mendengarkan segala firman-Ku yg akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang Nabi yg terlalu berani utk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yg tidak Kuperintahkan utk dikatakan olehnya atau yg berkata demi nama Allah lain nabi itu harus mati.
Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yg tidak difirmankan TUHAN? - apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai maka itulah perkataan yg tidak difirmankan TUHAN; dgn terlalu berani nabi itu telah mengatakannya maka janganlah gentar kepadanya.”
Ulangan 18:19 diatas memperjelas lagi tentang sosok Nabi yg dinubuatkan itu…Nabi itu datang bukan dari kalangan Bani Israil tetapi dari antara saudara mereka yaitu bani Ismail ..seperti Musa dimana Allah akan menaruh “firman-Nya” dimulut Nabi tersebut dan dia akan mengatakan kepada mereka segala yg diperintahkan Allah kepadanya.
Jesus adl Firman Tuhan yg menjelma dalam tubuh Jesus itu sendiri . demikian keyakinan orang-orang Kristen. Tetapi orang yg dijanjikan itu adl “menyimpan Firman Tuhan itu” dalam mulutnya.. berarti Firman itu diucapkannya dgn mulutnya.. dan penyampaian Firman itu adl dgn “mengatakannya”.
Betapa mungkin nubuatan itu tertuju kepada Jesus yg merupakan penjelmaan Firman Tuhan itu? Kepada siapa lagi nubuatan itu tertuju kalau tidak kepada Muhammad yg senantiasa menyampaikan firman Allah lewat ucapannya Bismillahirahmanirahim.. dgn nama Allah yg Maha Pengasih dan Penyayang ?
Selain itu mari kita lihat apa kata al-Qur’an terhadap pribadi Muhammad Saw :
“Dan tiadalah yg diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yg diwahyukan .”
Nabi Musa adl Nabi yg terbesar dikalangan Bani Israel..Semua Nabi-nabi Bani Israil sesudah Musa berhukum kepada Taurat yg diturunkan kepada beliau.. dan Taurat adl Kitab syariat yg paling sempurna utk Bani Israel bahkan Jesus sendiri mengatakan bahwa kedatangannya sama sekali tidak hendak utk merombak hukum Taurat atau juga kitab para Nabi sebelumnya sebab tercatat hukum Taurat tidak akan dibatalkan hingga langit dan bumi hancur sampai seluruhnya terjadi yaitu datangnya sang Nabi terakhir Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw adl Nabi yg terakhir dan terbesar utk semua manusia Bani Adam ini dan risalahnya meliputi semua kaum dan manusia dimuka bumi ini..termasuk Bani Israel.
Dengan kedatangan Nabi Muhammad Saw selesailah misi Nabi Musa yg kedatangannya hanya terbatas utk Bani Israel saja. Semua pengikut Taurat dan Injil itu harus menerima kerasulan Muhammad Saw sebagaimana isi terakhir dari ayat Matius 5:18 ..”sampai seluruhnya terjadi” yaitu sampai masa Nabi yg dinubuatkan oleh Musa dalam Tauratnya itu tiba maka Taurat tidak lagi wajib utk di-ikuti dan berganti dgn kitab selanjutnya.
Selain itu sebagaimana isi Ulangan 18:22 :
“Apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai maka itulah perkataan yg tidak difirmankan TUHAN; dgn terlalu berani nabi itu telah mengatakannya maka janganlah gentar kepadanya.”
Nabi Muhammad Saw berbicara menyampaikan firman Allah kepada seluruh umat manusia tanpa dibatasi oleh golongan maupun bangsa. Semasa hidupnya beliau Saw menyerukan Islam kepada Heraklius penguasa Persia Roma Najasyi raja Ethiopia Muqauqis dan sebagainya.
Dikala Nabi Muhammad Saw melakukan hijrah kekota Yatsrib kala itu kota ini masih dihuni oleh berbagai kelompok dari berbagai kaum dan agama.
Diantara mereka ada yg sudah menganut ajaran Islam yg dibawa oleh Muhammad ada yg masih memiliki budaya pagan atau penyembah berhala yg umumnya berasal dari suku Aus dan Khazraj ada pula kelompok penduduk Yahudi yg terdiri dari Banu Qainuqa Bani Quraiza Banu’n Nadzir serta kelompok Yahudi Khaibar diutara Madinah. Kepada mereka ini pula Nabi Muhammad Saw telah menyerukan ajaran-ajaran Allah.
Lebih jauh ayat-ayat al-Qur’an sendiri banyak sekali menyeru kepada Bani Israil agar mereka mendengarkan wahyu yg diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw dan menegur kelakuan mereka yg buruk baik terhadap ajaran Allah terhadap para Nabi dan pengikutnya maupun kepada para masyarakat lainnya.
Apabila ada pihak yg masih berusaha menyandarkan akan petunjuk Yohanes dalam pasal ke-5 nya:
John from New American Standard Bible
45 “Do not think that I will accuse you before the Father; the one who accuses you is Moses in whom you have set your hope.
46 “For if you believed Moses you would believe Me; for he wrote of Me.
47 “But if you do not believe his writings how will you believe My words?”
Sekarang : Apa yg sudah pernah ditulis oleh Musa ? Kita semua sudah tahu bahwa Musa bukan penulis kitabnya sendiri. Jadi kalimat ini masih perlu kita selidiki lbh jauh seberapa benar kalimat yg diungkapkan oleh Johanes ini.
Dan sekarang sebagai kunci akhir dari penjelasan ayat Ulangan 18 sebelumnya diatas mari kita lihat Ulangan 34:10
Deuteronomy 34:10 “And there arose no more a prophet in Israel like unto Moses whom the Lord knew face to face.”
Jelas sekali disana dikatakan bahwa TIDAK AKAN ADA LAGI NABI SEPERTI MUSA YANG BANGKIT DARI ISRAIL.
Untuk itu mengacu bahwa Jesus merupakan Nabi yg bangkit dari antara saudara Bani Israil yg dimaksud oleh Musa dalam kitab Ulangan sama sekali tidak valid sebab Nabi yg seperti Musa hanya akan bangkit dari luar Bani Israil yaitu Bani Ismail dan dia adl Nabi Muhammad Saw al-Amin sang Paraclete dan The Holy Spirit.
Wassalam

Rabu, 06 April 2011

Derajat Istri di mata Allah ketika sibuk mengurusi dapur



Kisah Sayidah Fatimah az-Zahra.rha
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang; Selawat dan Salam ke atas junjungan Besar Nabi Muhammad SAW.

Suatu hari Rasulullah SAW menyempatkan diri berkunjung ke rumah Fatimah az-zahra. Setiba di kediaman putri kesayangannya itu, Rasulullah SAW berucap salam lalu masuk. Ketika itu beliau mendapati Fatimah tengah menangis sambil menggiling Syaiir (sejenis Gandum) dengan penggilingan tangan dari batu. Seketika itu Rasul bertanya kepada putrinya. “Duhai Fatimah, apa gerangan yang membuat engkau menangis ? Semoga Allah tidak menyebabkan matamu berderai.” Fatimah menjawab, “Wahai Rasulullah, penggilingan dan urusan rumah tangga inilah yang menyebabkanku menangis.”
Kemudian duduklah Rasulullah SAW di sisi Fatimah. Lalu Fatimah melanjutkan. “Duhai Ayahanda, sudikah kiranya Ayah meminta kepada Ali, suamiku untuk mencarikan seorang jariyah (budak perempuan) untuk membantuku menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan rumah?”
Maka bangkitlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Dengan tangannya beliau mengambil sejumput gandum, lalu diletakkannya tangan beliau di penggilingan seraya membaca “Bismillah.” Ajaib, dengan seizin Allah SWT penggilingan tersebut berputar sendiri. Sementara penggilingan itu berputar, Rasulullah bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa, sehingga habislah gandum itu tergiling.. “Berhentilah berputar dengan izin Allah SWT.” Maka penggilingan itu pun berhenti berputar.
Lalu dengan izin Allah pula penggilingan itu berkata dengan bahasa manusia, ”Ya Rasulullah, demi Allah yang telah menjadikan tuan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya. Seandainya tuan menyuruh hamba menggiling gandum dari timur hingga ke barat pun niscaya hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT, “Hai orang yang beriman, peliharalah dirimu, keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan-Nya. Maka hamba takut, wahai Rasulullah, jika kelak hamba menjadi batu di neraka.” Lalu bersabdalah Rasulullah SAW, ”Bergembiralah, karena engkau adalah salah satu Mahligai Fatimah az-zahra di dalam surga.” Maka bergembiralah penggilingan batu itu.
Lalu Rasulullah bersabda: ”Jika Allah menghendaki, niscaya penggilingan itu akan berputar dengan sendirinya untukmu. Tapi Allah menghendaki dituliskannya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskannya beberapa kesalahanmu. Dan diangkatnya beberapa derajat untukmu. Bila seorang wanita menggiling gandum untuk suami dan anaknya, Allah akan menuliskan baginya setiap butir gandum yang digilingkannya satu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.“
Kemudian Rasulullah meneruskan nasehatnya, ”Wahai Fatimah, wanita yang berkeringat ketika wanita itu menggiling gandum untuk suami dan anaknya, Allah akan menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh parit. Wanita yang meminyaki dan menyisiri rambut anaknya, serta mencuci pakaian mereka, Allah akan mencatat pahalanya seperti memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang telanjang. Sedangkan wanita yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya, Allah akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautsar di hari kiamat.”
Rasulullah SAW masih meneruskan nasehatnya, ”Wahai Fatimah, yang lebih utama dari semua itu adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Jika suamimu tidak ridha, aku tidak akan mendoakanmu. Tidakkah engkau ketahui, ridha suami adalah ridha Allah SWT, dan kemarahannya adalah kemarahan Allah SWT?”
“Apabila seorang wanita mengandung janin, maka beristighfarlah para malaikat. Dan Allah mencatat tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit karena akan melahirkan, Allah akan mencatatkan pahala baginya seperti pahala orang-orang yang berjihad. Apabila ia melahirkan, keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaan saat ibunya melahirkannya. Apabila ia meninggal dalam melahirkan, ia meninggalkan dunia ini tanpa dosa sedikit pun. Kelak ia akan mendapati kuburnya tersebut sebagai taman-taman surga. Dan Allah mengaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah. Dan beristighfarlah seribu malaikat untuknya di hari kiamat.”
”Wahai Fatimah, wanita yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta dengan niat yang benar, Allah SWT akan menghapuskan dosa-dosanya. Dan akan mengenakan seperangkat pakaian hijau, dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut ditubuhnya, seribu kebaikan (setiap helai seribu kebaikan). Wanita yang tersenyum di hadapan suaminya, Allah memandangnya dengan pandangan Rahmat.”
”Wahai Fatimah, bagi wanita yang menghamparkan alas untuk berbaring atau menata rumah dengan baik untuk suami dan anaknya, maka berserulah para malaikat untuknya: ‘Teruskanlah amalmu, maka Allah telah mengampunimu dari dosa yang lalu maupun yang akan datang”
”Wahai Fatimah, wanita yang mengoleskan minyak pada rambut dan jenggot suaminya, serta rela memotong kumis dan menggunting kuku suaminya, Allah akan memberinya minuman dari sungai-sungai surga. Dan kuburnya akan menjadi taman di surga. Dan Allah akan menyelamatkannya dari api neraka, serta selamat dari titian Shirotul Mustaqim.”
Dari Abdullah bin Amr Al Ash ra, Rasulullah SAW bersabda: “Dunia adalah suatu perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah.”(HR. Muslim).